Pesawat
milik maskapai Indonesia AirAsia nomor penerbangan QZ8501 diyatakan hilang
kontak pada hari Minggu (28/12/2014). Pesawat tersebut melayani rute Surabaya –
Singapura dengan mengangkut 7 kru dan
155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi ,
pesawat tersebut diperkirakan jatuh di
selat karimata Pangkalan Bun Kalimantan Tengah ditandai dengan ditemukannya
korban Air Asia Oleh Nelayan. Kapolda kalimantan tengah Brigjen Pol. Drs.
Bambang Hermanu, SH., MM Beserta Kasatbrimob Polda Kalteng Kombes Pol Abdul
Hasyim, S.H.M.Si. Memberangkatkan Personil Satbrimob Polda Kalteng Detasemen B
yang ada di Sampit dan Pangkalan Bun untuk membantu evakuasi bergabung dengan
Basarnas di mulai hari pertama disaat
pesawat dinyatakan jatuh di Kotawaringin Barat, untuk kegiatan kegiatan yang
terpusat Satbrimob dan satuan kewilayahan
mendirikan Posko Posko utama Polri antara lain di Pelabuhan Panglima
Utar, Bandara Iskandar, RSUD Imanudin.
Kapolda Kalteng dan Kasatbrimob Polda Kalteng Beserta jajaran menyampaikan akan
siap menindaklanjuti setiap laporan masyarakat yang berkaitan dengan serpihan
maupun korban pesawat AirAsia, imbauan kepada masyarakat itu telah disampaikan
melalui Kapolres dan Kasatbrimob,
Personil yang bertugas di wilayah Kalimantan Tengah, terutama di perbatasan Laut
Jawa, mulai dari Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Sampit, Pulang Pisau,
sampai ke Kapuas terus malakukan upaya menemukan jenazah penumpang dan bangkai
pesawat Airasia terus dilakukan hingga hari ke 32 (28/1/2015) selain mengangkut
serpihan Airbus 320-200 Tim gabungan Basarnas, tenaga medis DVI Polda Kalteng,
Polisi Perairan, Satbrimob Polda Kalteng Subden 1 Sampit dan 2 Pangkalan Bun Detasemen B Pelopor dan
TNI berhasil mengevakuasi 70 Jenazah dari 162 penumpang dan Kru Pesawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar